Berita Politik.com - Kegiatan belajar mengajar murid SD Negeri V di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terpaksa diliburkan. Ini menyusul amburuknya atap sekolah itu, Jumat 25/1/2019. Plt Kepala SD Negeri V Neglasari Mirta menuturkan, kegiatan belajar mengajar diliburkan guna mengantisipasi insiden serupa. Sebab, bagian atap bangunan lainya juga rawan ambruk.
Namun untuk mencegah jatuhnya korban kami memutuskan meliburkan siswa selama 2 hari, kata Mirta.
Dari tujuh ruang kelas yang dimiliki sekolah tersebut, tiga diantaranya ambrok. Namun ruangan yang ambruk yaitu ruangan kelas 1 A/B dan digunakan juga untuk kelas lll A, kelas ll A/B sekaligus untuk kelas lll B, serta kelas V A/B.
Tidak hanya itu saja, satu ruang guru juga mengalami kejadian serupa. Materal bangunan menimpa buku, dokumen, sarana dan prasarana sekolah. Agar tidak menghambat kegiatan belajar mengajar siswa, pihak sekolah akan menyiasatinya dengan menggunakan sistem belajar "double shift."
Dihari Senin kami akan coba membagi kegiatan belajar menjadi 2 sesi, pagi dan sore, terang Mirta.
Apabila 4 ruang kelas masih tidak memungkinkan untuk kegiatan belajar mengajar bagi 12 rombongan belajar, sisanya akan dilakukan di Kantor Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pendidikan Dramaga.
Nantinya kita lihat. Kalau tidak memungkinkan, sisanya belajar di sana. Jaraknya juga dekat dengan sekolah ini, ujar Mirta.
Sebelum kejadian, sekolah yang berlokasi di Kampung Kaum, Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga ini memang sudah kekurangan ruang kelas, yaitu hanya memiliki tujuh ruang kelas. Dengan tujuh ruangan digunakan untuk menampung 12 rombongan belajar (rombel) atau sebanyak 418 murid. Sehingga siswa-siswa terpaksa belajar berhimpitan.
Karena kekurangan ruangan, satu ruang kelas dipakai untuk dua rombel. Setelah kejadian makin kekurangan ruang kelas, ungkap Mirta.
Sementara oitu, Ketua Komite Sekolah SD Negeri Sirnagalih V, Abi Sukarya menduga, ambruknya atap bangunan sekolah itu akibat adanya kesalahan konstuksi. Sebab baru 10 Tahun direnovasi, sudah ambruk.
Sekolah tersebut terakhir direnovasi Tahun 2009. Dan kekuatan bangunan idealnya sampai 20 Tahun, terang Abi.
Sekarang Baru Diperbaiki
Sementara Kades Neglasari Yayan Mulyana mengatakan, Pemkab Bogor segera memperbaiki sekolah yang ambruk itu. Namun hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan usai meninjau lokasi pada Jumat siang.
Tahun ini sekolah tersebut memang mau diperbaiki dan sudah diusulkan saat Musrembang Tahun 2018 membangun ruang kelas baru, kata dia.
Yayan menduga, ambruknya atap sekolah disebabkan karena tidak adanya keseimbangan antara genting dengan baja ringan yang digunakan sebagai rangka atap. Adanya ketidak sesuaian ditambah curah hujan tinggi menyebabkan rangka baja ringan tidak kuat menahan beban sangat berat sehingga atap sekolah ambruk.
Kemungkinan ambruknya karena teknis. Genting yang digunakan bukan untuk baja ringan Bobotnya cukup berat, kata dia.
Dengan pasca ambruknya sekolah itu, pihak sekolah beserta warga sekitar sibuk membersihkan puing-puing bangunan yang berserakan. Guna mengantisipasi insiden serupa, sejumlah materal yang masih menggantung dibongkar. Dengan buku-buku, dokumen, sarana dan prasarana sekolah yang ada diruangan kelas maupun ruang guru pun dipindahkan agar tidak kena air saat turun hujan.
0 Komentar