AGEN BANDAR JUDI ONLINE TERPERCAYA

333

Presiden Jokowi Tidak Masalah Namanya Digunakan untuk Jembatan di Muara Gembong

Presiden Jokowi Tidak Masalah Namanya Digunakan untuk Jembatan di Muara Gembong

Berita Politik.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak keberatan jembatan di Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi Jawa Barat diberi nama (Jembatan Jokowi). Namun Jembatan yang baru selesai dibangun 4 bulan yang lalu menghubungkan akses dari Desa Pantai Bakti ke Kecamatan Muara Gembong.

Ya kalau jembatan kecil-kecil gitu nggak apa-apa. Saya yang bagian kecil saja lah. Yang penting mobil sudah bisa cukuplah, kata Jokowi di Muara Gembong Bekasi Jawa Barat, Rabu 30/1/2019.

Dengan jembatan itu kira-kira panjangnya 100 meter dengan lebar sekitar 5 sampai 6 meter. Namun jembatan itu menggantikan jembatan gantung yang tidak dapat dilalui oelh kendaraan roda empat. Saat melakukan kunjungan kerja November 2017, Pak Jokowi sempat menjajai jembatan itu menggunakan motor trail.


Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakui bahwa dirinyalah yang memerintahkan jajarannya agar dibangun jembatan yang lebih baik. Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Pak Jokowi berjalan kaki di jembatan hingga menyusuri jalan menuju lokasi tambak untuk panen raya udang. Pak Jokowi mengatakan jembatan itu merupakan jembatan produksi. Ia tidak ingin produksi udang di tambak tidak bisa dipasarkan hanya karena akses jalannya tidak siap.

Jaangan sampai produksi udang melimpah, tetapi mobil nggak bisa masuk. ini sering terjadi, infrastruktur nggak siap, produksi siap sehingga produksinya mahal. Karena aksesnya nggak ada, dan harus muter kemana-mana. Dengan itu yang ingin kita perbaiki, memperjelsnya dia.

Panen Udang Vaname di Muara Gembong Capai 5 Ton

Panen Udang Vaname di Muara Gembong Capai 5 Ton


Pak Joko Widodo atau Jokowi menyebut panen raya udang vaname di tambak warga yang ikut program perhutanan sosial di Muara Gembong Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencapai 5 ton. Kendati begitu, Pak Jokowi mengatakan awalnya budidaya udang di lokasi itu berkali-kali mengalami kegagalan.

Ini kita dulu tebar benih memulai memperbaiki lingkungan di sini itu November 2017. Dulu pikiran kita di Febuari bisa panen, namun ternyata gagal. Nantinya tanya kepetaninya, gagal, ujar Pak Jokowi di Muara Gembong Jawa Barat, Rabu 30/1/2019.


Setelah gagal panen pada percobaan pertama, Pak Jokowi mengatakan para petani kembali menabur benih. Menurut dia, pada percobaan kedua itu para petani hanya bisa memanen uadng vaname sebanyak 2 ton saja.

Yang ketiga ini diperkirakan nanti akan dapat kira-kira 5 ton. Namun ltu sudah pada posisi yang normal. Saya senang ini sampat gagal, buat belajar. Namanya usaha kan nggak harus langsung berhasil.  Coba tanya, nungguin sehari berapa jam? 24 jam untuk udang itu. Dari KKP juga 24 jam nungguin di sini, ucap Pak Jokowi.

Dengan 11 Ribu Hektare

Dengan 11 Ribu Hektare


Samapai saat ini, baru sekitar 11 ribu hektare lahan yang dimanfatkan warga untuk tambak udang. Dalam pemerintah setidaknya telah menyiapkan sekiatr 80,9 ribu hektar lahan. Pak Jokowi melanjutkan para petambak harus mengeluarkan modal awal sekitar Rp 180 juta untuk setiap hektarnya. Namun itu, pada saat panen mereka bisa mengantongi uang sekitar Rp 310 sampai Rp320 juta.

Jadi ini untuk 1 hektare kurang lebih 180 juta. Kemudian tadi dihitung kalau panen dapatnya kira-kira Rp 310 sampai Rp 320 juta. Arrtinya ada margin keuntungan sekali panen itu Rp 120 juatan kurang lebih. Ini kan duit gede banget, memperjelas Jokowi.

Posting Komentar

0 Komentar