Berita Politik.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut melakukan penangkapan terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Rommy. Rommy ditangkap KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), di Sidoarjo, Jawa Timur.
Dengan pantauan sekitar pukul 13.00 WIB, kediaman Romahurmuziy di Jalan Batu Ampar lll, RT 4 RW 3, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, terlihat sebuah mobil Avanza berpelat A 1504 ZO warna hitam masuk ke dalam rumah pentolan PPP. Rumah yang berantai dua itu kini tertutup rapat. Selain itu, terlihat sejumlah orang membawa dokumen ke mobil.
Berdasarkan informasi, sejak pukul 11.15 WIB, ada tiga mobil parkir di kediaman Rommy. Sekitar pukul 11.30 WIB, salah satu mobil putih terlihat keluar meninggalkan kediaman Rommy. Pada penangkapan ini, warga sekitar kediaman Romahurmuzi kaget akan benyaknya awak media. Mereka pun menanyakan kedatangan para awak media.
"Ada apa ya, Mas, kok ramai-ramai gini di depan rumah Pak Rommy," ujar seorang warga.
Kata Komisi Pemberantasan Korupsi KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan soal penangkapan seorang Ketua Umum partai di Jawa Timur. Namun, Ketua KPK Agus Rahardjo tidak membenarkan maupun menampik ketum yang ditangkap itu adalah Romahurmuziy atau Romi. Betul ada giat KPK di Jatim, kata Agus, Jumat 15 Maret 2019.
Menurut dia, yang bersangkutan sedang diperiksa KPK di Polda Jawa Timur. Sedang dilakukan pemeriksaan oleh KPK bertempat di Polda Jatim. Namun, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status yang ketum parpol tersebut. Statusnya akan ditentukan sesuai KUHAP setelah selesai pemeriksaan. Tunggu konpers lanjutnya di KPK nanti malam atau besok pagi, kata Agus.
Sepak Terjang Romahurmuziy di Dunia Politik
Sebelum menjabat sebagai Ketum PPP, Rommy memulai karier politiknya sebagai kader dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada tahun 1998 Rommy menjadi anggota Garda Bangsa PKB di Bandung, Jawa Barat. Garda Bangsa adalah organisasi yang berafiliasi kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Meski sempat menjadi kader PKB, Romahurmuziy lebih memilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk berpolitik. Apalagi, ibunya juga aktif dalam PPP sejak dulu. Rommy pernah menjadi staf khusus Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, yang pada saat itu juga berpesan sebagai Ketua Umum PPP.
Pada Pemilu 2009, Rommy maju sebagai calon anggota DPR dari daerah Jawa Tengah. Seperti dalam laman resmi DPR, dia terpilih menjadi anggota legislatif pusat periode 2009-2014, bertugas di Komisi lll yang membidangi hukum, HAM dan keamanan.
Sejak 30 Mei 2011, Romahurmuziy duduk sebagai Ketua Komisi lV DPR-RI yang mmebidangi masalah pertanian, kehutanan, bulog dan kelautan mewakili Fraksi PPP.
Seteru Dengan Djan Farid
Cucu Menteri Agama ketujuh RI ini sempat menjadi orang nomor dua di PPP setelah Suryadharma Ali, sebagai Sekjen PPP periode 2011-2015. Oktober 2014, Rommy terpilih sebagai Ketua Umum DPP PPP perode 2014-2019, menggantikan Suryadharma Ali dalam Muktamar Vlll PPP tahun 2014 Surabaya.
Namun, berbeda dengan Suryadharma Ali, pascapemilu presiden 2014, dia memilih menggelar muktamar PPP di Surabaya dan mengantarkannya menjadi Ketua Umum PPP periode 2015-2020. Sementara itu, Suryadharma Ali menggelar muktamar PPP di Jakarta dengan memilih Djan Farid sebagai Ketua Umum PPP periode 2014-2019. Konflik dua pengurus PPP ini berujung ke pengadilan.
Meski pengadilan memenagkan kubu Djan Farid, kisruh PPP belum berakhir. Rommy menggelar muktamar kembali di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta. Secara aklamasi Rommy terpilih kembali sebagai ketua umum untuk periode 2016-2021.
0 Komentar