Politik.com, Jakarta - Sekertaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mrngatakan Pilpres 2019 yaitu pertarungan terberat bagi Pak Prabowo Subianto. Namun Alasaannya, di Pilpres Tahun 2009 dan 2004 tidak ada pengerahan kepala daerah untuk mendukung salah satu pasangan Capres dan Cawapres. Dengan menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai NasDen Irma Suryani Chaniago menilai justru Pilpres Tahun depan yaitu yang terberat bagi pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Pak Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab, kata ia, Pak Jokowi selalu diundang pemberitaan tidak benar atau hoaks saja.
Apalagi bagi Pak Jokowi selain di kepung Hoaks dikepung fitnah juga dikepung demo berjilid-jilid, kata Irma. Salah satu contohnya, jika hoaks soal Ratna Sarumpaet tidak terbongkar. Dan Pastinya kami babak belur atau akan ada demo lagi, uangkapnya.
Klaim Gerindra Pilpres 2019
Sebelumnya, Sekrtaris Jendral Partai Grindra Ahmad Muzani mengatakan Pilpres 2019 bagi Ketua umumnya, Pak Prabowow Subianto sebagai Presiden, yang kebetulan saya tetap jadi sekjen Partai yang mengusung beliau, dan merasakan terus terang ini adalah bentuk bobot terberat beliau menjadi Calon Presiden, kata Muzani.
Kami pun merasakan bahwa dulu Tahun 2009 tidak ada pengerahan bupati, Wakil Kota, Gubernur semasif seperti sekarang ini. Namun sekarang ini Gubernur, Wali Kota, Bupati sepertinya dikerahkan untuk memberikan deklarasi dukungan ke Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin, ujarnya.
Tim Sukses Presiden Jokowi Senang Capres Prabowo Subianto Tiru Donald Trump
Capres Prabowo Subianto meniru slogan kampanye Presiden Amerika Serikat AS Donald Trump saat Pemilu AS 2016, dan make Amerika Great Again. Ia pun menggantinya dengan Make Indonesia Great Again. Ternyata Gaya Capres Prabowo Subianto meniru Donald Trump tersebut, dan disenangi oleh kubu Tim Sukses Kampanye Nasional Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Saya sih senangnya sebagai juru Sukses Kampanye Pak Joko Widodo jika Pak Prabowo Subianto melakukan sama dengan Trump. Dengan mengualng-ualng kebohongan, memproduksi hoaks, fitnah sana sini, isunya bombastis, saya senag, kata Wakil Ketua TKN Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Ia menegaskan, dengan pendekatan Pak Prabowo Subianto itu sangat jauh dengan kultur di Indonesia. Namun di Indonesia, Politik mengutamakan kejujuran, lanjutnya. Kenapa, Indonesia ini masyarakatnya beda yang ada di Amerika, dan di Eropa. Kita masih mengutamakan kejujuran, kesopanan satunan, keadaban, dan itu sangat kental di Indonesia, jelasnya Kading.
Ketua DPP PKB ini memandang, Dengan pilihan masyarakat Indonesia akan terpengaruh bila menyaksikan kebohongan. Apalagi yang menyampaikannya seseorang pemimpin. Dengan seorang Pemimpin, misalnya, menarasikan cerita-cerita bohong, pasti dijadikan ingatan seumur hidup. Jadi kami justru senang, dan teman-teman pakai strategi itu, uangkap Karding.
Ia menegaskan, pihaknya tak akan menggoreng isu tersebut. Tetapi hanya mencoba menjelaskan sesuai fakta. Selama ini kita lakukan adalah mencoba menjelaskan. Karena serangan bertubi-tubi soal hoaks, Ninyir, fitnah, kampanye hitam, namun ini di luar biasa kepada pasangan Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin, pungkasnya.
0 Komentar