Pembakaran Bendera HTI Jangan Picu Perpecahan Masyarakat

Politik.com, Jakarta - Ribuan santri memadati Alun-Alun Limbangan, Garut, Jawa Barat. Seperti didaerah yang lain, dalm peringatan ke-4 Hari Santri Nasional ini berlangsung meriah. Sayang, kemeriahan tersebut diwarnai insiden yang menuai polemik di masyarakat. Dalam rekaman video yang sudah beredar, terlihat sejumlah oknum anggota Banser membakar bendera belatar hitam dengan lafaz tauhid, dan yang identik milik Hizbut Tahrir Inonesia (HTI). Tidak hanya itu saja, ikat kepala dengan tulisan serupa juga bernasib sama. Hanggus menjadi abu.

Dalam peristiwa tersebut pun menuai kontrovensi. Namun masyarakat yng menyaksikan kejadian tersebut lewqat video viral langsung bereaksi. Mereka melakukan aksi turun ke jalan menuntut kepolisian memproses hukum pelakunya. Dengan kejadian tersebuT, Majelis Ulama Indonesia MUI merasa prihatin dan menyelesaikan kejadian yang menimbulkan kegaduhan di kalangan ulama Islam. Majelis Ulama Indonesia MUI memintak pihak yang telah melakukan tindakan tersebut untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya secara terbuka.

Pembakaran Bendera HTI Jangan Picu Perpecahan Masyarakat


Selain itu, Majelis Ulama Indonesia MUI juga menilai tindakan tersebut dilakukan secara spontan. Lantarn mereka yang menjadi pelaku masih berdarah muda. 

Namanya juga angkatan muda tak terlalu panjang mikirnya, apalagi sudah pakai baju seragam, semi militer, hebat, kelihatan gagah, lupa mikir panjang, Kata Wakil Ketum MUI Yunahar llyas.


Secara psikologi massa, dalam kondisi tersebut memang berbeda jika pelaku melakukannya secara sendirian. Sebab pelaku akan berpikir ulang untuk melakukan pembakaran bendera tersebut. Dalam kerumunan tersebut, biasanya orang tidak bisa berpikir cermat. Jika panitia harus betul-betul mengawasi, karena namanya kerumunan, dan psikologi massa tersebut sering terjadi hal-hal yang tak terduga, dia menjelaskan.

Yunahar berharap, dalam peristiwa tersebut dapat menjadi pelajaran semua pihak. Agar kejadian serupa tak kembali terulang, Majelis Ulama Indonesia MUI meminta ad sanksi tegas bagi pelakunya. Makanya kami mendorong ada proses hukum. Sekarang kan sudah ada sanksi moral dari masyarakat, yang kedua ada saksi hukum yang sedang diproses oleh kepolisian, yang ketiga ada pembinaan dari induk organisasinya terutama untuk angkatan muda, dan untuk laskar-laskar yang pakai seragam tersebut, kata dia.

Pembakaran Bendera HTI Jangan Picu Perpecahan Masyarakat


Kalau terjadi lagi, tidak bisa kita kembali mencegahnya. yang terpenting menyelesaikan yang sekarang dulu saja, Ujar pria kelahiran 62 Tahun tersebut. Dengan sementara itu, akademisi Universitas Islam Negeri UNI Syaruf Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai, masyarakat tidak perlu bereaksi berlebihan atas kasus pembakaran bendera tersebut. Jika ada yang merasakan dirugikan atas aksi oknum Banser, dan cukup melaporkannya kepada polisi agar diproses secara hukum.

Setelah itu, sudahi saja polemik atau keseruhan pembakaran tersebut. Namun pelakunya sudah minta maaf dn kasusnya sedang diusut. Namun begitu, oknum Banser tersebut tidak seharusnya membakar bendera, atau cukup diamankan saja. Tidak usah bertindak provokatif seakan menantng umat Islam. Jika pun itu bendera HTI, laporkan saja ke polisi.



Memang agak sulit membedakan antar bendera HTI dengan kalimat tauhid murni. Mesti ada institusi khusus yang bisa menjelaskan tersebut, setidaknya menurut pihak keamanaan, Benser tidak bisa main hukum sendiri dengan mengklaim tersebut bendera HTI tanpa bukti valid dari ahli. Sebab banyaknya masyarakat di bawah yang punya bendera bertulisan kalimat tauhid. bukan hanya berupa bendera tetapi stiker-stiker yang ditempel di rumah warga juga banyak. Dengan semangat tangkal HTI boleh, tetapi dengan cara yang sesuai etik demokrasi, memperjelas dia.

Untuk menangkal kejadian tersebut kembali terjadi, ia meminta masyarakat agar tidak main hakim sendiri. Namun selain itu, aparat juga harus tegas bagi pelaku untuk memberikan efek jera. Kita tidak usah mengambil alih peran negara dan polisi. Laporkan saja jika ada tindakan yang luar biasa semacam HIT tersebut, ujar dia.