AGEN BANDAR JUDI ONLINE TERPERCAYA

333

CVR Pesawat Lion Air untuk Ungkap Penyebab Kecelakaan

CVR Pesawat Lion Air untuk Ungkap Penyebab Kecelakaan

Sudah sepekan setelah insiden Lion Air jatuh, black box Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air yang nahas itu hingga kini belum ditemukan. Padahal alat itu sangat penting untuk mengungkapkan penyebab kejadian jatuh pesawat Senin pagi, 29/10/2018 yang lalu. Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono mengatakan, dalam kasus ini FDR (Flight Data Recorder) dan CVR sangat penting untuk mengungkapkan apa yang sebenranya terjadi dalm kokpit pesawat Lion Air.


Kita sampaikan bahwa ada kesalahan teknik di penerbangan tapi kita juga ingin tahu di dalam kokpit itu apa yang didiskusikan, atau bagai mana mereka mengatasi hal tersebut, kata dia di kantornya. Dari CVR, natinya bisa dianalisa semua bunyi peringatan. Karena setiap bunyi memiliki arti yang berbeda. Menegenai ada bunyi-bunyi apa di dalam kopit itu informasinya dari CVR. Seperti bunyi kalau ada warning atau ada alert itu bunyinya berbeda. Terus apakah trimnya bergerak, apa hubungannya, jelasnya. Soerjanto menegaskan, pihaknya akan berusaha keras agar CVR Lion Air tersebut dapat segera ditemukan.

Rekaman Suara Dalam Kokpit

CVR Pesawat Lion Air untuk Ungkap Penyebab Kecelakaan


Dalam kesempatan serupa, Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan (KNKT) Nurcahyo Utomo mengatakan, CVR juga merekam semua yang masuk di mikrofon atau headstny Kapten, yang kedua di tempatnya kopilot, yang ketiga kokpit area Mic (yang sama suara yang ada di sekitar atau di dalm kokpit) dan yang terakhir yaitu komunikasi dengan pramugari. Jadi 4 channel ini akn direkam. Nantinya akan kita degarkan semua sebenarnya apa yang ada di dalam kokpit, ujar Nurcahyo.


Ia menjelaskan, apabila nantinya di dalm rekaman terlihat bahwa pilot dan kopilot mengalami kesulitan menerbangkaan pesawat tersebut, nantinya dapat dengarkan sebenarnya apa saja diskusi dalam kokpit. Bagaimana kerja sama di dalam sana, inilah yang ingin kita cari. Kemudian apabila ada warning ada suara-suara yang lain yang aneh, dan ini juga pingin untuk mendapatkan. Kemudian dari situlah natinya kita bisa melihat bagaimana apakah kerja samanya efektif, atau apakah kerja samanya kurang, dan apakah prosedurnya sesuai dengan yang lain-lain, terang Nurcahyo.


Kepala iSub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menyebutkian, jika CVR tetap tidak ditemukan, maka pihaknya harus menyiapkan skenario lain. Nurcahyo menambahkan, Flight Data Recorder (FDR) dan CVR merupakan dua hal yang berdeda. Untuk itu harus ditemukan agar dapat saling melengkapi. Jadi kalau ketemu satu bukan berhati cukup. tetapi memang kalau bisa, dua-duanya karena akan saling mendukung, uajarnya.

Jika CVR tetap tidak ditemukan, terpasa hanya bisa menggunakan data dari FDR dan data lainnya. Ya mau nggak mau terpaksa kita akan menggunakan semua dat yang ada. Apa yang ada ini akan kita maksimalkan bagaimana untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut, tutup Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo.

Posting Komentar

0 Komentar