Berita Politik.com - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi masih menjalankan program pembangunan dan revitalisasi pasar di 2019. Di tahun ini, Jokowi akan membangun dan dan merevitalisasi pasar rakyat sebanyak 1,037 unit.
Jokowi menjelaskan, dalam pembangunan dan merevitalisasi pasar rakyat ini menjadi dasar utama dalam pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan. Dengan demikian, kekuatan ekonomi Indonesia bisa lebih stabil.
"Saya apresiasi Kementerian Perdagangan yang sudah membangun lebih dari 4.200 pasar tradisional. Artinya perhatian kita ke pasar dalam 4 tahun ini betul-betul nyata, kita perbaiki fisik dan menjemen," kata Jokowi di ICE BSD, Tangerang Selatan, Selasa 12 Maret 2019.
Dari data yang disampaikan, pada 2015 hingga 2018, setidaknya sudah terbangun dan terevitalisasi pasar rakyat sebanyak 4.248 unit. Hingga akhir 2019, ditargetkan total pasar yang dibangun dari direvitalisasi mencapai 5.248 unit pasar rakyat. Adapun total anggaran yang diperlukan pembangunan semua pasar rakyat ini mencapai Rp 12,47 triliun.
Dengan jumlah ini, dikatakan Jokowi belum termasuk pembangunan pasar desa. Dalam 4 tahun ini, setidaknya sudah tebangun 8.900 unit pasar desa.
"Hati-hati, pasar rakyat ini penting sekali ke depan. Pasar harus bersih ada tempat ada tempat parkir, tidak becek, tidak bau, ada tempat parkir. Kalau tidak ada ini, jangan harap pasar itu ramai," tegasnya.
Hadapi Kemajuan Teknologi
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo meminta kepada seluruh pengelola pasar rakyat dan pemangku kepentingan untuk mempesiapkan dari dalam menghadapi perkembangan teknologi. Ia ingin, pasar rakyat di Indonesia memiliki aplikasi pemasarannya.
Dalam pengembangan pemasaran dengan menggunakan aplikasi ini merupakan bentuk pengembangan online demi meningkatkan omset dan kesejateraan para pedagang itu sendiri. Selain itu, dengan berbasis teknologi seperti ini juga memudahkan masyarakat dalam berbelanja.
"Saya ingatkan, hati-hati. Saya minta pasar kita juga harus bangun sistim online dan juga perbaiki sistim offline. Sehingga pasar rakyat punya merketplace, punya platform untuk menyiapakan menuju era digital," kata Jokowi.
Untuk sisi offline, Jokowi meminta kepada pemerintah daerah untuk membantu para UMKM atau para pedagang dalam pengembangan produk-produk yang dijual dipasar. Dalam pengembangan ini mulai dari pengemasan hingga berbanding produk itu sendiri.
Dengan dicontohkannya, selama ini dalam APBD anggaran untuk pengemasan produk unggulan dinilai masih sangat minim. Diharapkan anggaran seperti ini bisa lebih banyak setiap tahun.
Revitalisasi Pasar Ekonomi Rakyat
Pentingnya revitalisasi pasar guna menarik kembali konsumen berbelanja tradisional ini karena adanya perubahan konsumen. Saat ini masyarakat cenderung memilih tempat berbelanja yang nyaman. Perbaikan fasilitas pasar mutlak diperlukan jika tidak ingin pasar rakyat kian sepi pembeli.
"Kalau pasarnya sudah langkah terus sudah banyak yang rusak sana sini, ini perlu ditingkatkan kembali dan diperluas kapalitasnya," dia menambahkan.
Dengan makin ramainya pasar tradisional, kesempatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk makin berkembang kian luas. Ini mengingat badan pengelola pasar tradisional kera memiliki pola kemitraan dengan UMKM.
"Dengan keterlibatan pemerintah di sini penting, terutama bisa memicu perekonomian di wilayah yang dimotori UMKM," imbuan Heri lagi.
Namun ia tetap mengingatkan, ke depan pemerintah perlu terus mengembangkan pasar berdasarkan pemetaan yang lebih presisi. Perlu dibuat pemetaan revitalisasi pasar berdasarkan permintaan suatu wilayah.
"Dalam daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk lebih besar, ini mungkin perlu pasar tradisional yang lebih luas, kapasilitasnya lebih tinggi," pungkas dia.
0 Komentar