AGEN BANDAR JUDI ONLINE TERPERCAYA

333

Capres Nomor Urut 02 Meminta Maaf Kepada Warga Boyolali

Capres Nomor Urut 02 Meminta Maaf Kepada Warga Boyolali

Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto yang dianggap menyinggung warga dengan menyebut (tampang Boyolali) berbuntut panjang. Kendati telah meminta maaf, namun desakan sejumlah pihak agar laporan kepada pihak kepolisian atas kasus tersebut tetap dilanjutkan. Tidak hanya jalur hukum, aksi protes turun kejalan juga dilakukan oleh warga di Boyolali. Aksi itu bahkan diikuti oleh Bupati setempt, Seno Samudro.

Aksi Seno ini mendapat sorotan dari sejumlah pihak. Dari Kubu Prabowo Subianto -Sandiaga Uno menilai keterlibatan Bupati Boyolali dalam unjuk rasa bertajuk Aksi Bela Tampang Boyolali ini melanggar aturan sebagai pejabat negara. Dengan UU 7 tahun 2017 tentang Pemilu melarang seorang pejabat melakukan membuat kebijakan, melakukan tindakan yang menguntungkan atau yang merugikan salah satu pasangan calon. Soal penyebaran kebencian jadi ada bebrapa kalimat yang menurut bukti dan rekaman yang kami dapat, atau ada dugaan penggunaan kalimat yang sagat-sangat keterlaluan dan sangat kasar, ujar Anggota Direktorat Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Habiburokhman di Jakarta, Rabu, 7/11/2018.


Dalam pembelaan justru disampaikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, atau politikus PDI Perjuangan itu menilai apa yang dilakukan Seno merupakan upaya kepala daerah membela warganya. Bupati kan punya hak untuk menjaga kehormatan atau harga diri daerah dan masyarakatnya, kata Tjahjo di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu 7/11/2018.

Dia menjelaskan siapapun tidak bisa dislahkan. Sebab dalam hal ini, ujar Tjahjo, Seno membela harga diri Boyolali. Soal ada yang memprotes, silahkan memprotes. Tapi dia membela harga diri, kehormatan daerah yang dia pimpin, atau harga diri dan kehormatan masyarakat yang dia pimpin, ungkap Tjahjo.

Semantara soal makin Seno kepada Prabowo Subianto, Tjahjo menolak menanggapi. Ia pun mempersilahkan masyarakat yang tidak setuju untuk melaporkan ke Bawaslu. Itu kan manusia. silahkan dalam konteks pileg pilpres kalau memang nggak setuju silahkan laporkan kepada bawaslu, sekali lagi ungkap Tjahjo.

Pembelaan juga disampaikan Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto, ia mengatakan, sikap Bupati Seno adalah wajar. Menurutnya, apa yang disampaikan Seno saat aksi berlangsung untuk mengajarkan Prabowo Subianto agar berhati-hati dalam berbicara. Apa yang dilakukan oleh Pak Seno masih wajar, beliau mengawal rakyatnya. Demikian demokrasi berlangsung tertib dan damai. Namun apa yang dilakukan sebagai bagian pendidikan politik untuk disampaikan untuk ke Pak Prabowo Subaianto, agar berhati-hati dalam berbicara dan jangan eksploitir kemiskinan rakyat hanya untuk tujuan kekuasaan politik, ucap Hasto dalam keterangannya, Selasa, 6/11/2018.

Ia memandang, laporan terhadap Bupati Seno jelas berlebihan. Dalam Kubu Prabowo Subianto semestinya mengambil pelajari dari aksi warga Boyolali saoal tata krama dalam berpolitik. Dari kasus itu, sebaiknya kita mengambil pelajaran tentang pentingnya tata krama politik dan perlunya bagi pemimpin politik untuk memahami kultur budaya bangsanya sendiri, ujar Hasto.

Selain itu, aksi tersebut juga harus menjadi pelajaran soal penambahan adat ketimuran. Menurutnya, gaya pidato Prabowo Subianto lebih cocok dipakai dalam budaya barat. Apa yang disampaikan Pak Prabowo Subianto hanya pas dalam budaya barat. Mungkin karena Pak Prabowo Subianto lama hidup di laur negeri sehingga tidak memahami tepo sliro dalam budaya Jawa, atau pun kurang paham budaya Indonesia karena masa kecilnya dibesarkan di negara barat. Semua pihak sebaiknya mengambil pelajaran tersebut bahwa di dalam politik disiplin berbicara dan pemahaman kuktur bahasa itu sangat penting, tegas Hasto.

Dalam kontestasi politik yang bermartabat, isu terkait perbedaan kelas antara si kaya dan si miskin sebaiknya tidak digunakan. Pemimpin, terlebih calon Presiden, seharusnya menampilkan gagasan positif bagai mana menggelorakan harkat dan martabat rakyatnya, sehingga meskipun secara lahir nampak biasa, namun punya kebanggaan sebagai warga negara Indonesia. Gaya keras pidato Pak Prabowo Subianto dengan modal kontrasting kelas kaya denga sebaiknya adalah kemunduran kualitas demokrasi, memperjelasnya Hasto.

Hasto meminta Pak Prabowo Subianto memahami bahwa menjadi petani, pedangang pasar, tukang jamu, bahkan tukang sapi adalah kerja yang bermatabat. Selama semua profesi itu dilakukan dengan penuh rasa percaya diri. Tukang sapi pun punya tugas penting, membawa lingkungan menjadi bersih. Tukang sapi dilihat fungsinya mampu memperindah alam raya, mewayu hayuning bawana. Jadi perannya juga penting. Dalam hal inilah yang seharusnya dilihat Pak Prabowo Subianto. Sayang Beliau kurang memahami kultur timur tersebut, pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar