AGEN BANDAR JUDI ONLINE TERPERCAYA

333

Presiden Jokowi mengucurkan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 34 triliun di 2019


Presiden Jokowi mengucurkan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 34 triliun di 2019

Berita Politik - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berjanji akan mengucapkan anggaran Program Keluarga  Harapan (PKH) sebesar Rp 34 triliun di 2019. Upaya ini dilakukan untuk menekan angka kemiskinan di Tanah Air. Karena kita tahu Rp 19 triliun di 2018, di tahun depan meloncat jadi Rp 34 triliun, ungkap Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rangka Jambore Sumber Daya Program Keluarga Harapan Tahun 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis 13/12/2018.


Di Tahun depanya lagi nggak melompat berapa lagi, Sambungnya. Mantan Wakil Kota Solo ini berharap anggaran yang di gelontorkan pemerintah di gunakan tetap sasaran. Jangan sampai dana yang dikucurkan tidak sampai ke tangan keluarga penerima manfaat. Di pastikan penyaluran dana itu benar-benar sampai ke penerima manfaat tersebut, tegas dia.

Presiden Jokowi menyadari tugas pendampingi PKH ke depan samakin berat.Sebab, jumlah keluarga penerima manfaat akan bertambah. Pada tahun 2017, penerima PKH sebanyak 6 juta dan meningkat menjadi 10 juta di tahun 2018. Kalau ini nantinya sudah manpan, di tahun 2020 saya ingin agar yang masuk dalam kotak keluarga miskin, kurang lebih 15,6 juta, itu semuanya harus dapat PKH, ujarnya Presiden.

Tidak hanya mengucurkan anggaran yang cukup besar, Presiden Jokowi juga berencana mengirim pendamping PKH keluar negeri untuk melakukan studi banding atau melanjutkan pendidikan. Presiden Jokowi  telah memrintahkan Mentri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita untuk menyeleksi pendamping PKH yang layak keluar negeri.Saya minta nantinya ada seleksi di pendamping-pendamping PKH ini kita kirim keluar negeri. Bisa sekolah, maksudnya melanjutkan sekolah, bisa training, bisa melihat dan membandingkan negara lain itu, kata Presiden Jokowi.

Dengan Perangi Kemiskinan

Presiden Jokowi mengucurkan anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 34 triliun di 2019


Sebelumnya, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, PKH merupakan wujud dari komitmen dan keseriusan Presiden Jokowi dalam memerangi kemiskinan. Selain itu, PKH bertujuan untuk mempersempit kesenjangan di Idonesia. Tanpa komitmen dan political will yang tinggi dari bapak Presiden, jangkauan dan anggaran PKH tidak akan seluas dan sebesar seperti pada saat ini, ucap dia.

Menurutnya politikusPartai Golkar ini, ketika bangsa Indonesia dihadapkan pada goncangan dan ketidak pastian ekonomi global, Presiden Jokowi secara bertahap tetap mengeluarkan kebijakan dalam rangka penguatan PKH. Agus Gumiwang berharap, dalam komitmen Pak Jokowi ini di dukung etos kerja pendamping PKH yang baik. Kita rapatkan barisan dan bersatu bersama Pak Jokowi dalam membangun masyarakat yang tangguh menuju Indonesia yang lebih maju, tuturnya.

Kebijakan Presiden Jokowi Demi Tingkatkan Daya Saing Global


Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla terus berupaya meningkatkan daya saing Indonesia dengan cara melakukan berbagai terobosan kebijakan. Antara lain, insentif bagi pelaku ekonomi, mendorong reformasi di berbagai bidang, membangun sentra ekonomi baru, meningkatkan produktivitas, memperkuat poros maritim nasional, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, demikian keterangan resmi dari Istana Kepresidenan, Kamis, 13/12/2018.

Pada tahun 2018 menjadi titik balik pembangunan ekonomi nasional, walau pun ekonomi global berada dalam pusaran ketidak pastian, dan pertumbuhan ekonomi stabil. Dengan angka pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan menurun. Dalam harga-harga terkendali dan pengelolaan negara dilakukan dengan hati-hati.

Dengan hasil yang dicapai adalah Indeks Daya saing Global Indonesia naik ke peringkat 45 di 2018 dari peringkat 47 di 2017. Selain itu, Indonesia berasil naik peringkat dari negara tidak layak investasi di tahun 2014 menjadi negara dengan peringkat layak investasi menurut 3 lembaga pemeringkat internasional terkemuka, yaitu oleh Moody's, Fitch, Standard dan Poor. Kita ingin Batam dan sekitarnya yang memiliki posisi strategis betul-betul bisa dikembangkan secara maksimal sehingga memiliki daya saing untuk kawasan ekonomi dan daya tarik untuk investor, kata Presiden Jokowi.


Saya kira perlu dikelola lebih profesional lagi sehingga Batam menjadi sebuah kawasan ekonomi yang benar-benar bisa kita kembangkan, terutama untuk sentra insustri. Pada saat terakhir saya ke Batam, saya melihat sendiri potensinya yang sangat besar, tetapi mungkin di sisi kecepatan pelayanan yang paling banyak memang keluhan di bidang urusan pertanahan, ujar Presiden Jokowi.

Posting Komentar

0 Komentar