Berita Politik.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK tampak semringah. Tiba di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu 20 Februari 2019 pukul 10.30 WIB, Pak JK dan rombongan lasung naik kereta 'mass rapid transit' (MRT) Jakarta menuju Stasiun Lebak Bulus. Sepanjang perjalanan itu, Pak JK tampaknya menikmati moda transportasi baru Ibu Kota Jakarta.
Dengan didampingin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, Pak JK tidak hanya menjajal rasanya jadi penumpang. Pak JK yang mengenakan batik panjang dan bertopi hitam itu juga duduk di kursi masinis saat kereta kembali menuju Stasiun Bundaran HI.
Ratangga atau MRT Jakarta memang belum beroperasi secara reguler, namun terus melakukan uji coba setiap harinya hingga diresmikan pada akhir Maret mendatang. Dengan uji coba itu pun belum bisa mengikutkan warga Ibu Kota.
Melakukan Uji Coba
Usai melakukan pendaftaran, natinya masyarakat akan mendapat 'quick response' (QR) code atau bukti pendaftaran yang perlu dicetak. Bukti itu nantinya perlu dibawa pada saat mau menjajal naik MRT. Namun masyarakat yang ingin naik Ratangga secara gratis itu pun tidak dibatasi oleh kuota.
Selama masa uji coba itu, masyarakat yang akan menggunakan MRT tidak akan dipungut biaya sama sekali alias gratis. Di sisi lainnya, jumlah kereta yang disediakan masih dibatasi karena belum diluncurkan secara resmi.
Pada Fase l ini, MRT Jakarta memiliki 13 stasiun. Dan 7 diantaranya adalah stasiun layang yang berada di Lebak Bulus, Cipete Raya, Haji Nawi, Fatmawati, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan stasiun bawah berada di Senayan, Bandungan Hilir, Istora, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.
Jika sudah beroperasi penuh dan semua stasiun telah dibuka untuk melayani jalur perjalanan sepanjang 15,7 kilometer, pihaknya menyakini Ratangga bisa membawa 130 ribu penumpang setiap harinya. Namun, bukan hanya jumlah penumpang yang menjadi perhatian PT MRT Jakarta, melainkan adanya perubahan budaya warga Ibu Kota. Hanya saja, dia belum mengetahui tarif atau ongkos yang akan dikenakan bagi penumpang Ratanggan nantinya. Tarif akan diumumkan Pemprov DKI, pungkas dia.
Kajian Tarif MRT
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pihknya sedang melakukan kajian final untuk menghitung tarif MRT Jakarta. Dia menyebutkan, kajian tarif MRT Jakarta bakal dihitung berdasarkan jarak per kilometer.
Dalam Oktober 2018 lalu, PT MRT Jakarta mengajukan tarif jarak terjauh, Stasiun Lebak Bulus-Hotel Indonesia sebesar Rp 13 ribu. Usulan tarif ini sudah diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk diputusan.
Angka tersebut berasal dari kajian tentang kesanggupan masyarakat membayar ongkos perjalanan MRT. Hasilnya itu, masyarakat tersebut akan membayar Rp 8.500 untuk 10 kilometer pertama. Sedangkan untuk rute selanjutnya, formulasi biaya yang dibebankan adaalah Rp 700 per kilometer.
Sementara pada peninjauan November tahun lalu, Presiden Jokowi memperkirakan tarif perjalanan menggunakan Ratangga paling tinggi Rp 9.000. Namun di tentukan tarifnya Rp 8.000 sampai Rp 9.000. kata Jokowi di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa 6 November 2018.
0 Komentar