Berita Politik.com, Jakarta - Deretan cerita duka datang dari ujung tombak kesuksesan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Mereka adalah petugas Kelopok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Dalam kebutuhan petugas KPPS sangat dibutuhkan untuk mengisi ratusan ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 34 provinsi.
Tugas yang diemban cukup berat. Sehingga, tidak sedikit di antara mereka yang akhirnya jatuh sakit, pinsan bahkan sampai ajal menjemput. Bahkan, ada pula petugas pemilu yang mendapat perlakuan kasar serta intimidasi. Berikut ini kisah mereka:
Ketua KPPS 017 Tamansari, Jakarta Barat
Ketua KPPS 017 Tamansari, Jakarta Barat berinisial AS ditemukan meninggal dunia saat pemungutan suara Pemilu 17 April 2019. Sebenarnya, ia pamit kepada temannya untuk tidur sejenak di dalam ruangan salah satu kantor yang dekat dengan TPS tempat ia bertugas.
"Nggak lama ditemukan tidak bernyawa. Keluarga sudah suruh korban istirahat pada malam itu," ungkap Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Ruli Indra Wijayanto.
Menurut informasi, AS memang mempunyai riwayat sakit. Ditambah kondisinya yang kelelahan. AS mengembuskan napas terakhir saat tengah menjalankan tugas. Ia sudah dimakamkan pihak keluarga.
Ketua KPPS NTT Ditinggal Sang Ibu
Kasman Ola Samon mendapat kepercayaan sebagai ketua KPPS Pemilu 2019 di Desa Riangduli, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat tengah disibukkan dengan aktivitas Pemilu, Kasman mendapat berita duka bahwa sang ibunda, Saidah Barek meninggal dunia, Rabu 17 April 2019 sekitar pukul 01.00 WITA.
Meski diselimut duka, Kasman tetap setia pada tugas yang diembannya. Namun hal itu dibuktikan dengan terus berkerja di TPS yang dipimpinnya. Sesekali dia berlari ke rumah duka memeluk ibunya yang sudah terbujur kaku.
"Paginya dia berkerja seperti biasa di KPPS. Sesekali dia lari ke rumah. Ibunda dimakamkan 17 April 2019 pukul 15.00 WITA. Usai pemakaman, dia kembali bekerja hingga selesai perhitungan suara," tutur keluarga Kasman, Kamis 18 April 2019. Usai pemakaman, Kasman kembali ke tempat TPS untuk melanjutkan rekapitulasi suara hingga dini hari.
Petugas KPPS Bogor Pingsan
Dengan kedua petugas KPPS di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, jatuh pingsan saat penghitungan suara, Rabu 17 April 2019 malam. Dengan kedua orang tersebut, yakni Iman Yusuf (26) dan Pendi (27). Yusuf sempat duduk kemudian pingsan saat penghitungan suara DPRD Kabupaten Bogor di TPS 09, Desa Karya Makar, Kecamatan Cariu.
Sedangkan Pendi pinsan saat penghitungan suara caleg DPRD di TPS 10 Desa Karya Mekar, Kecamatan Cariu. Ia kini dirawat Rumah Sakit Loji, Karawang. Dalam komisioner KPU Kabupaten Bogor Herry Setiawan mengatakan, dengan kedua petugas KPPS itu sudah ditangani pihak rumah sakit. Diduga, kedua petugas tersebut mengalami kelelahan setelah seharian bekerja melayani para pemilih.
Petugas KPPS di Tasikmalaya
Dilaporkan dua petugas KPPS di Tasikmalaya meninggal dunia karena sakit setelah pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019. Mereka adalah upriyanto (54) warga Kampung Ciburaleng, Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang dan Jeje (60) warga Kampung/Desa Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras.
Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya Furkon membenarkan, adanya dua pertugas KPPS Pemilu 2019 di Kabupaten Tasikmalaya yang meninggal dunia karena kelelahan dan memiliki riwayat penyakit.
Dalam petugas KPPS tersebut, ia melaksanakan tugas-tugasnya dimulai dari pencoblosan hingga penghitungan perolehan suara yang rata-rata pelaksanaannya hingga pukul 04.00 WIB. Tentunya mereka juga kurang tidur apalagi sebelum pencoblosan para petugas juga telah sibuk mempersiapkan lokasi TPS dan lainya, kata dia.
0 Komentar