Berita Politik.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto datang untuk mencoblos di TPS 02, Gondangdia, Menteng, Jakarta sekitar Pukul 09.00 WIB. Ia datang mengenakan baju batik berwarna oranye. Dan Tommy selesai menyaplurkan hak suaranya pada Pukul 10.00 WIB setelah mengantre beberapa saat. Ia berharap, siapapun yang terpilih nanti dapat membawa Negara Indonesia menjadi lebih baik lagi.
"Alhamdullilah semua lancar, dan mudah-mudahan pemilu yang jurdil bisa diwujudkan dan semua orang bisa menerima apapun hasilnya," kata Tommy Soeharto di TPS 02, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Rabu 17 April 2019.
Menurutnya, berbagai rangkaian kampanye Pemilu 2019 telah berlangsung dengan cukup baik. Namun, dia menilai masih ada beberapa hal yang sempat mengganggu kegembiraan pemilu.
"Dalam waktu akhir-akhir kampanye ini dicederai dengan hal-hal yang kurang demokrasi seperti kejadian penyuapan, kejadian pencoblosan sebelum pemilu, itu harusnya tidak terjadi," kata Tommy Soeharto.
Keluarga Cendana Mencoblos
Sebelumnya, anggota keluarga Presiden Soeharto atau akrab disebut Keluarga Cendana telah datang untuk mencoblos di TPS 02, Gondangdia, Menteng, Jakarta. Cucu pertama Soeharto, Dendy Nugroho HM Rukman selesai mencoblos pertama kali pada pukul 08.00 WIB.
Dendy kemudian disusul oleh kelima anak Soeharto lainnya, yaitu Sigi Harjojudanto, Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek Soeharto, Tommy Soeharto, Siti Hardijati Rukmana atau Mbak Tutut, dan Siti Hariyadi atau Titiek Soeharto.
Usai Mencoblos, Menteri Keuangan Sri Mulyani Langsung Bahas Perang Dagang
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati langsung membahas perang dagang dan ekonomi dunia usai beres mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sri Mulyani berharap perang dagang akan berakhir damai sehingga meringankan beban ekonomi dunia yang melemah.
Perkataan Sri Mulyani ini merespons proyeksi IMF yang menyebut estimasi pertumbuhan ekonomi global turun dari 3,9% menjadi 3,3% saja. Sri Mulyani berkata pemerintah siap merespons pelemahan itu.
Sri Mulyani lantas mengutip harapan-harapan di Spring Meeting 2019 (pertemuan IMF-Bank Dunia) bahwa meski ekonomi dunia melemah, tetapi kenaikan suku bunga tidak berlangsung serta perang dagang yang mereda.
"Kemudian ada harapan bahwa perdagangan antara Amerika dan Cina sudah kemungkinan memiliki titik temu," ujarnya di TPS 77, Masjid Assalaam, Podok Aren, Tengerang Selatan.
Untuk Indonesia, Sri Mulyani menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu sangatlah baik. "Kita lihat kemarin (pertumbuhan ekonomi) Indonesia tahun 2018 itu 5,17% itu sudah termasuk yang sangat baik dari negara-negara lain," ujarnya.
Mengingat tahun 2019 memiliki tantangan berbeda, ia pun memastikan perekonomian Negara Indonesia masih dapat bermanuver di hadapan turbulensi ekonomi global. Dan kita juga harus menjaga agar space fiskal dan moneter kita memiliki rumah yang cukup untuk mengantisipasi apapun yang terjadi di dunia, terangnya dia.
0 Komentar