AGEN BANDAR JUDI ONLINE TERPERCAYA

333

WNI di Yordania Tempuh Jarak 200 Km untuk Capai TPS Dari Ibu Kota Amman

WNI di Yordania Tempuh Jarak 200 Km untuk Capai TPS Dari Ibu Kota Amman

Berita Politik.com, Amman - Demi mengunakan hak memilihnya dalam Pemilu 2019, warga negara Indonesia (WNI) di Yordania rela menempuh perjalanan dari domisilinya ke tempat pemungutan suara luar negeri di Ibu Kota Amman.

Salah seorang WNI yang berkerja di Kota Ma'an (sekitar 200 km dari ibu kota Amman), mengungkapkan kegembiraannya dapat melakukan pencoblosan suara di Ibu Kota Yordania, yang digelar pada Jumat 12 April 2019.

"Meskipun tinggal jauh dari tanah air, saya senang dapat menggunakan hak pilih saya untuk menentukan mas depan Bangsa Indonesia yang lebih baik lima tahun ke depanya," tuturnya.

Dalam pencoblosan hari Jumat dilakukan sejak pukul 08.00 pagi waktu setempat. Antrian WNI yang berada di Yordania terlihat memadati TPS 1-2 di Wisma Duta KBRI Amman. Dalam sebagian besar di antara mereka adalah pekerja migran dan mahasiswa.


Bentuk antusiasme lain terkait pemilu 2019 juga terlihat dari banyaknya WNI yang masih berdatangan ke lokasi TPS hingga akhir waktu pencoblosan pukul 19.00 watu lokal. sebagaian dari mereka bahkan harus menempuh perjalanan salama dua jam untuk mencapai lokasi TPS.

Berdasarkan catatan PPLN Yordania, terdapat 1.032 WNI yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) untuk Pemilu 2019 di wilayah Yordania dan Palestina. Dari jumlah pemilih dalam DPT tersebut, tercatat 553 pemilih yang telah menggunakan suaranya, baik melalui TPS maupun kotak suara keliling (KSK) maupun pos tersebut. Dengan demikian, partisipasi pemilih dalam pemilu ini mencapai lebih 50% dari DPT sesuai yang ditargetkan KPU Pusat.

Pemilihan Lebih Awal

Pemilihan Lebih Awal



Sesuai peraturan KPU, di TPS Luar Negeri di haruskan menyelenggarakan pemungutan suara lebih awal dari pelaksanaan di dalam negeri, yaitu antara tanggal 8-14 April 2019. Sedangkan proses penghitungan suara dilakukan serentak pada tanggal 17 April 2019.

"Dalam penelitian pencoblosan tanggal 12 April di Yordania dsilakukan dengan mempertimbangkan jadwal hari libur akhir pekan yang jatuh pada hari Jumat, sehingga WNI lebih leluasa untuk datang ke TPS," demikian disampaikan Ketua PPLN Amman, Miftah Nafid Firdaus.

Pada 10 April 2019, KPPSLN Yordania melangsungkan pemungutan suara melaui KSK di wilayah kota Aqaba. Untuk menjangkau pemilih yang tidak terjangkau TPS dan KSK tersebut, termasuk WNI yang berada di wilayah Palestina, dan KPPSLN juga telah memfasilitasi pemungutan suara melalui mottede Pos.


Dubes RI Amman, Andy Rachmianto menyampaikan apresiasinya kepada PPLN dan KPPPSLN Yordania yang telah menjalankan tugasnya secara bertanggung jawab dan penuh komitmen sesuai sumpah yang telah diucapkan pada saat pelantikan.

"KBRI Amman akan terus mendukung Panitia Pemilu di Yordania untuk menyelenggarakan rangkaian dalam Pemilu secara tertib dan damai hingga proses penghitungan suara tanggal 17 April 2019 mendatang," tegas Dubes Andy.

Selama kegiatan pencoblosan ini, saksi dari salah satu partai peserta pemilu turut hadir mengawasi jalannya proses pemungutan suara tersebut.

TPS Arab Saudi, Antrean Pemilih WNI Mengular

TPS Arab Saudi, Antrean Pemilih WNI Mengular


Ribuan warga Indonesia antusias mengikuti pemilihan umum 2019 dengan berbondong-bondong mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi, Juamt 12 April 2019 waktu setempat.

"Suasana ramai, ribuan WNI mem adati KBRI Riyadh. Para WNI terlihat antusias sekali, bersemangat sekali. Walau metahari mulai terasa menghangat," ujar salah satu diaspora Indonesia, Tentang Muhtar (41), yang saat ini tengah bekerja di Riyadh, kepada Antara yang dikutip pada Sabtu 13 April 2019.

Pria yang telah menetap di Riyadh, Arab Saudi selama 21 tahun itu mengatakan antusiasme pemilih kali ini sangat besar.


"Saya sendiri memilih di KBRI Riyadh. Saya datang agak siang, setiba di KBRI Riyadh pukul 09.00 WIB pagi., suasana sudah ramai, antrean berlapis, memanjang hingga 30 meteran," ujar Tantang Muhtar.

Dia mengatakan para pemilih diarahkan untuk masuk melalui pintu layanan keimigrasian, bukan pintu utama. "Lebar pintu ini sekitar 1 meter. Sehingga terjadi penumpukan dan desakan-desakan," kata Tantang Muhtar.

Ternyata, lanjut dia, desak-desakkan hanya terjadi di pintu masuk, tetapi di sekitar meja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) di Ibu Kota Arab Saudi tersebut, dan yang bertugas mendata ulang pemilih (semacam verifikasi data).

Posting Komentar

0 Komentar