Berita Politik.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menyebutkan data petugas Pemilu 2019 ad hoc di tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPS) dan petugas keamanan TPS yang mengalami sakit berjumlah 41 orang. Sementara itu, petugas yang meninggal dunia dalam tugas berjumlah 40 orang. Mereka dipastikan mengalami sakit atau meninggal dunia, usai atau sedang menjalankan tugasnya mengawal Pemilu 2019 agar berlangsung sukses.
"Informasi yang baru diterima, ada 2 petugas pengamanan TPS yang meninggal dunia. Petugas PAM TPS 11 Desa Laksana, Kewcamatan Ibun Kiki pukul 21.00 WIB kemarin setelah 3 hari bertugas di TPS langsung sakit dan meninggal dunia," kata Komisioner Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Litbang KPU Jawa Barat Undang Suryatna di Bandung, Selasa 23 April 2019.
Kemudian, seorang Linmas Inti TPS 12 Desa Beberan meninggal dunia pukul 23.12 WIB di RS Mitra Plumbon, karena sejak bertugas di TPS sudah dalam keadaan kurang sehat. Udang mengatakan, semetara ini daerah terbanyak kejadian petugas pemilu yang meninggal maupun sakit saat menjalankan tugasnya adalah di Kabupaten Tasikmalaya. Rinciannya, 10 petugas pemilu mengalami sakit dan tiga orang meninggal dunia.
Didaerah Yang Lain Melaporkan
Sedangkan kejadian petugas pemilu yang meninggal terbanyak ada di Kabupaten Cianjur, di mana terdapat lima petugas meninggal dunia saat menunaikan tugasnya. Di Kota Bandung, 3 orang petugas TPS dan satu orang Ketua KPPS meninggal disebabkan sakit dan kelelahan saat bertugas.
Di daerah lainya adalah Kabupaten Bandung dan Tasikmalaya. Masing-masing daerah dilaporkan terdapat 3 orang petugas yang meninggal dalam mengawal pesta demokrasi yang dianggap KPU Jawa Barat paling rumit itu. Selebihnya, tiap-tiap daerah melaporkan 2 sampai 1 petugas pemilu yang meninggal saat menunaikan tanggung jawabnya.
Dalam Pemilu Selesai, Saatnya Beraktivitas Normal Kembali
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menilai perlu adanya pemulihan suasana di masyarakat usai pemilu 2019 untuk meredam gejolak politik yang muncul saat ini. Pemilu sudah selesai, bikin masyarakat kembali kepada tempatnya untuk beraktivitas normal, kata Haedar Nashir, Senin 22 April 2019.
Menurut Haedar, jika terus terjadi mobilisasi massa menentang kecurangan pemilu, maka keterangan usai tidak akan pernah selesai. Kunci meredam suasana pans dapat dilakukan para pasangan calon presiden, pendukung partai dan politis, serta KPU dan Bawaslu.
Haedar mengatakan, jika ditemukan kecurangan maka masyarakat dapat melaporkannya kepada Bawaslu maupun Mahkamah Konstitusi (MK) sesuai hukum yang berlaku.
"Dan juga perlu meyakinkan bahwa KPU, Bawaslu, dan Mhkamah Konstitusi menjadi sandaran kita untuk menyelesaikan persoalan pemilu. Bahwa selalu ada kekurangan iya, tetapi kita harus punya titik yang sama bahwa ini negara hukum, kita harus selesaikan semua secara hukum," pungkas Haedar.
0 Komentar